Dalam upaya guru meningkatkan minat membaca dan siswa kelas IV A rata-rata baca pada siswa kelas IV A SD Negeri 80/1 membaca buku dirumah baik buku mata BATANGHARI yaitu: (a) mendorongan pelajaran maupun buku cerita seperti cerita anak bercerita tentang apa yang telah sikancil yang bijak, komik, majalah bobo, didengar atau dibacanya, (b
Hasil penelitian penerapan literasi baca tulis gemar membaca dengan persentase 24,1% menunjukkan bahwa penerapan literasi baca tulis yang dilaksanakan sekolah secara konsisten dalam 1 minggu
Pasalnya, kemampuan membaca dapat menjadi awalan bagi anak mengenal dunianya. Berikut 5 (lima) tips mengajarkan anak lancar membaca: 1. Menggunakan lagu dan sajak anak-anak. Mengajak anak mendengarkan lagu dan sajak favoritnya tidak hanya bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan, namun juga dapat memperkaya kosakata anak.
Mengingat program literasi ini memerlukan upaya maksimal dan dukungan penuh, tim mahasiswa MBKM Mandiri Prodi PGSD Kampus UPI di Cibiru membantu sekolah dalam merealisasikan pojok baca di tiap kelas. Adapun tiga mahasiswa tersebut yakni Nurlaras Aljannah (NIM 1904644), Refa Raudhiatul Zahra (NIM 1902659) dan Aldi Rizki Ramdani (NIM 1907946).
Salah satu cara untuk mengajarkan literasi adalah melalui pojok baca di kelas. Pojok baca adalah area di kelas yang dirancang khusus untuk membaca. Di dalam pojok baca, anak-anak dapat membaca buku-buku cerita, majalah, atau buku pelajaran. Pojok baca dapat dibuat dengan menyediakan rak buku dan tempat duduk yang nyaman bagi anak-anak untuk
peningkatan minat baca di sekolah. Hal tersebut memiliki persamaan. penelitini yang peneliti minat Mengenai sasarana dan minat baca. memiliki persamaaan dalam penelitian yang dilakukan di SDN
Terkait dengan rendahnya level literasi siswa Indonesia, Taman Baca hadir di Desa Kadilangu Kec. Trangkil Kab. Pati sebagai salah satu solusi untuk mengatasi krisis literasi baca di Era Digital 4.0. Taman Baca sendiri merupakan tempat dimana masyarakat baik anak -- anak sampai orang tua dapat mengakses atau meminjam berbagai bahan bacaan
one group pretest and posttest. Penelitian ini menggunakan satu kelas yaitu kelas eksperimen. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pohon literasi dan variable terikat dalam penelitian ini adalah minat membaca permulaan anak usia 5-6 tahun di TK Islam Terpadu Bina Amal Semarang. Sampel dalam penelitian ini
Kedua, kualifikasi kritik “pojok” sangat ditentukan oleh visi dan keberanian pers dalam menyampaikan kritik sosialnya, di samping oleh kualitas para jurnalisnya dalam mengolah bahasa. Ketiga, berdasarkan kajian komparasi, Republika lebih banyak menggunakan pola komentar kritik yang “baik” dibandingkan dengan Kompas dan Pikiran Rakyat.
Kemendikbud (2016: 17) menjelaskan bahwa pojok baca merupakan sebuah ruangan yang terletak di pojok kelas yang dilengkapi dengan koleksi buku dan berperan sebagai perpanjangan fungsi perpustakaan. Melalui pojok baca siswa dilatih untuk membiasakan membaca buku, sehingga menjadikan siswa gemar membaca. Pojok baca menurut Gipayana (2017: 2
LTTgZx.